Suara Forum - MANOKWARI SELATAN, PB. – Gema semangat kebersamaan rakyat dan prajurit membahana di Manokwari Selatan. TNI, yang tepat berusia 80 tahun, memperingati hari jadinya dengan Upacara Militer yang khidmat di Lapangan Rindam XVIII/Kasuari, Distrik Momiwaren, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Jauh dari hingar-bingar ibu kota, perayaan di Mansel ini menjadi panggung nyata bagi implementasi tema tahun ini: "TNI Prima - TNI Rakyat - Indonesia Maju." Ini bukan sekadar slogan, melainkan janji yang diemban langsung oleh prajurit teritorial, khususnya dari Kodim 1808/Mansel.
Di bawah komando Kolonel Inf Ruswanto (Wadanrindam XVIII/Kasuari) selaku Inspektur Upacara, perhatian tertuju pada inti acara: pembacaan Amanat Panglima TNI. Pesannya lugas dan menusuk: TNI lahir dari rahim rakyat, berdiri bersama rakyat, dan berjuang hanya demi rakyat.
Bagi jajaran kewilayahan, pesan ini adalah kompas. Panglima TNI meminta agar kemanunggalan TNI dengan rakyat tidak hanya dipertahankan, tapi ditingkatkan, menjadikan TNI perekat dan pemersatu bangsa.
"Laksanakan setiap tugas dengan ikhlas, serta hindari segala bentuk tindakan melawan hukum dan merugikan rakyat, karena tugas kita adalah semata-mata untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara tercinta ini,” demikian salah satu poin kunci yang menjadi pedoman prajurit di Manokwari Selatan.
Upacara ini menunjukkan soliditas yang tak terpisahkan. Meskipun dipusatkan di Markas Rindam, kehadiran personel Kodim 1808/Mansel—diwakili oleh Kapten Inf Nuryanto (Danramil 1808-01 Ransiki) dan satu Peleton Kodim—membuktikan kesatuan langkah TNI dari markas hingga ke kampung-kampung.
Dengan langkah tegap, upacara militer penuh kehormatan berlangsung lancar, diakhiri dengan ikrar Sapta Marga yang diucapkan lantang oleh Letda Chk Andrian.
Perayaan HUT ke-80 TNI di Manokwari Selatan ini adalah deklarasi ulang bahwa di ujung timur Indonesia, prajurit TNI siap sedia menjadi garda terdepan dan benteng terakhir NKRI, dengan fokus utamanya adalah kemakmuran dan keselamatan rakyat.